02 November 2007

PERCAYA

Tulisan ini diambil dari buku "HATI YANG BERKOBAR" karangan John Bevere, halaman 104-105, dengan perubahan seperlunya.




Pada masa sekarang ini makna kata "percaya" telah berkurang dari yang seharusnya. Hal ini disebabkan salah satunya karena pengajaran yang kurang tepat tentang kata itu.

Karena banyaknya kothbah-kothbah yang kurang menyerukan perlunya pertobatan, maka banyak orang yang walaupun mengaku percaya akan adanya Yesus, tetapi belum berpaling dari gaya hidup mereka, yaitu gaya hidup mencari apa yang dicari oleh dunia. Mereka terus hidup untuk diri mereka sendiri, sambil mempercayai suatu keselamatan intelektual dan emosional yang tidak nyata (mereka tertipu!, mereka berpikir bahwa mereka selamat, padahal tidak!).

Dalam Alkitab, kata "percaya" tidak hanya berarti mengakui keberadaan Yesus, namun juga mentaati kehendak-Nya dan mentaati Firman-Nya. Percaya adalah taat.

Bukti dari kepercayaan Abraham ada dalam ketaatan yang sesuai dengan kepercayaannya. Memperhatikan panggilan untuk pengudusan, ia meninggalkan keluarga, sahabat, dan negaranya. Di kemudian hari ia mempersembahkan apa yang paling berharga baginya: anaknya. Tidak ada sesuatu-pun, bahkan anaknya, yang lebih berarti baginya daripada mentaati Allah. Itulah iman yang sejati. Itulah sebabnya ia diberi penghargaan sebagai "bapak segala bangsa".

Apakah sekarang ini kita melihat iman seperti iman Abraham?
Bagaimana kita telah begitu tertipu?

Hanya berkata bahwa kita mempunyai iman tidak membuktikan keselamatan kita. Bagaimana iman bisa nyata tanpa tindakan ketaatan yang sepadan, yang menghasilkan kekudusan sejati?

Dengarlah lagi kata-kata Yakobus: "Jadi kamu lihat bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, dan bukan hanya karena iman."


hanya karena kasih setia-Nya,
iwan




PEOPLE SAID
Yesus tidak sedang melihat maksud, harapan, atau pengetahuan kita tentang apa yang benar. Ia sedang melihat pekerjaan kita!
John Bevere: "HATI YANG BERKOBAR" halaman 104.



GOD (STILL) SAYING
Bukan setiap orang yang berseru kapada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Matius 7:21

Tidak ada komentar: