31 Juli 2007

SEORANG BAYI YANG LAPAR

Artikel ini diambil dari buku "RUMAH KESUKAAN TUHAN" karangan Tommy Tenney, halaman 27-28, dengan sedikit perubahan, kalau ada.



Jika ada seorang bayi kecil yang lapar di sebuah kebaktian gereja, menurut Anda apakah bayi tersebut akan terkesan atau terganggu oleh kenyataan bahwa Tommy Tenney sedang berdiri di depan untuk berkothbah? Apakah Anda percaya bahwa bayi kecil itu akan berhenti sejenak untuk berpikir: "Uh oh, ada pendeta berdiri di sana, sebaiknya aku tenang"?

Jika bayi itu lapar, suasana akan gaduh. Menurut Anda apakah bayi itu akan memikirkan siapa yang sedang mengamati, atau apa yang sedang dilakukan oleh semua orang dewasa yang berpakaian rapi ini? Tidak! Bayi itu akan menunjukkan rasa laparnya, karena semua yang diketahuinya adalah: "Jika aku tidak mendapatkan makanan atau pertolongan, aku akan mati."
Menurut anda, apakah ini terjadi di dalam Injil Matius?

Lalu datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang ke dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkan-Nya. Tetapi ketika imam-iamam kepala dan ahli-ahli Taurat melihat mukjizat-mukjizat yang dibuat-Nya itu dan anak-anak berseru dalam bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" hati mereka sangat jengkel, lalu mereka berkata kepada-Nya, "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka, "Aku dengar,; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian?"
Matius 21: 14-16

Bahasa Yunani yang diterjemahkan sebagai "berseru" dalam ayat tersebut tidak mengacu pada seruan kecil sukacita yang sopan atau sedu sedan yang lembut. Kata tersebut berarti "menjerit, berseru dengan keras, memekik, bersorak, memohon dengan sangat". Saya pikir terlalu banyak dari kita yang hanya terlalu memikirkan persetujuan orang lain dalam mengejar hadirat Tuhan. Kita harus seperti seorang anak kecil yang kelaparan, yang berseru meminta pertolongan.

Saatnya bagi Anda untuk menunjukkan rasa lapar Anda. Jadilah seperti seorang anak kecil dan berkatalah, "Aku tidak peduli siapa yang mendengarkanku. Aku tidak peduli siapa yang melihatku. Aku harus mendapatkan Engkau, Tuhan! Aku sangat lapar."
Tunjukkan rasa lapar Anda seperti yang dilakukan oleh Bartimeus pada hari penuh mukjizat itu.
Dapatkan perhatian Allah dan abaikan persetujuan manusia.





hanya karena kasih-Nya,
iwan






PHRASE OF THE DAY
"Aku tidak akan membiarkan Engkau berada sedekat ini dan melewatkan aku. Aku benar-benar mengharapkan Engkau! Kasihanilah aku!"
Tommy Tenney: "RUMAH KESUKAAN TUHAN" halaman 29
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, 2000





WORDS OF GOD
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu
Matius 7:7

27 Juli 2007

EMAS YANG DIMURNIKAN DALAM API

Tulisan ini diambil dari buku "HATI YANG BERKOBAR" karangan John Bevere, halaman 121-126, dengan sedikit pengurangan dan sedikit penambahan, kalau ada.



Nabi Maleakhi mengatakan kepada kita bahwa pada zaman akhir Tuhan akan datang kepada gereja-Nya sebagai api yang memurnikan:
"Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada Tuhan" Maleakhi 3:3.

Kata orang Lewi secara nubuatan mengacu kepada "imamat yang rajani" (I Petrus 2:9), adalah gereja. Nabi ini tidak bisa berkata, "Ia akan menyucikan orang-orang Kristen", karena istilah Perjanjian Baru itu belum diberikan.

Karena Allah membandingkan pemurnian imamat yang rajani ini dengan proses pemurnian untuk emas dan perak, maka kita harus memahami karakteristik emas dan perak dan bagaimana kedua logam ini dimurnikan. Seperti Yesus, kita akan berfokus pada emas.

Emas tersebar luas di alam, namun dalam jumlah yang sedikit. Jarang emas ditemukan dalam bentuknya yang murni. Dalam bentuknya yang paling murni emas bersifat lunak, lentur, dan bebas dari karat atau zat-zat lain. Bila bercampur dengan logam lain, misalnya tembaga, besi, nikel, emas menjadi lebih keras, kurang lentur, dan lebih mudah berkarat. Semakin tinggi persentase logam campurannya, semakin keras emas tersebut. Sebaliknya, semakin rendah persentase logam campurannya, semakin lunak dan fleksibel emas tersebut.

Kita segera bisa melihat persamaan yang diberikan Yesus: suatu hati yang murni di hadapan Allah adalah seperti emas murni, yang telah dimurnikan. Suatu hati yang lunak, lembut, dan lentur (mudah dibentuk). paulus memperingatkan bahwa hati dikeraskan oleh tipu daya dosa (Ibrani 3:13). Dosa, yang adalah ketidaktaatan kepada cara-cara dan otoritas Allah, adalah zat tambahan yang mengubah emas murni kita menjadi emas campuran, yang mengeraskan hati kita. Tidak adanya kelembutan ini menyebabkan hilangnya kepekaan, yang menghalangi kemampuan kita untuk mendengar suara-Nya.

Sayangnya, terlalu banyak orang di gereja yang mempunyai suatu bentuk keilahian tanpa hati yang lembut. Hati mereka tidak lagi berkobar untuk Yesus. Kasih yang begitu panas kepada Allah telah digantikan kasih kepada diri sendiri yang sangat dingin, yang hanya mencari kesenangan, kenyamanan, dan keuntungan diri sendiri.
Dengan menganggap keilahian itu sebagai suatu cara untuk mendapat keuntungan pribadi (I Timotius 6:5), mereka hanya mencari keuntungan dari janji dan mengesampingkan Pemberi Janji itu sendiri. Tertipu, mereka menyenangkan diri mereka dengan dunia, sambil berharap untuk menerima surga juga. Mereka adalah orang yang suam-suam di gereja.
Akan tetapi, Yakobus memperingatkan bahwa kekristenan yang murni "menjaga supaya diri sendir tidak dicemarkan oleh dunia" (Yakobus 1:27). Yesus datang untuk gereja yang murni, tanpa cacat atau cela (Efesus 5:27), sebuah gereja yang hatinya tidak terpolusi oleh sistim dunia!

Karakteristik lain dari emas adalah ketahanannya terhadap karat. Walaupun logam lain memudar karena cuaca, namun cuaca tidak memudarkan emas murni. Kuningan, walaupun menyerupai emas, tetapi tidak berperilaku seperti emas. Kuningan lebih mudah memudar. Kuningan tampak seperti emas, tetapi tidak memiliki sifat-sifatnya. Semakin tinggi logam campurannya, semakin rentan emas tersebut terhadap karat dan perubahan.

Saat ini sistim dunia telah masuk ke dalam gereja. Kita telah terpengaruh oleh perangainya, dan kita memudar. Dalam gereja, nilai-nilai kita tercemar dengan keduniawian. Kita telah mengejar nafsu jasmani kita dan menyebutnya sebagai berkat Allah. Membayangkan diri kita sendiri kaya dalam berkat-berkat ini, kita menjadi tidak peka dan tidak menyadari kebutuhan akan pemurnian.

Maleakhi menunjukkan bahwa Yesus akan memurnikan gereja-Nya, membersihkannya dari pengaruh dunia, tepat seperti orang memurnikan emas.Dalam proses pemurniannya, emas akan dicelupkan dalam serbuk dan kemudian dicampur dengan suatu zat yang disebut flux (pengangkat kotoran). Kemudian keduanya diletakkan di sebuah tungku perapian dan dilelehkan dengan api yang sangat panas. Kotoran-kotoran ditarik oleh flux dan muncul ke permukaan. Emas, yang lebih berat, tetap berada di dasar. Kotoran-kotoran itu akhirnya dibuang.

Dengarlah apa yang dikatakan Allah melalui Nabi Yesaya: "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku menguji engkau dalam dapur kesengsaraan" (Yesaya 48:10). Dapur yang Ia gunakan untuk memurnikan kita adalah penderitaan, kesulitan, atau kesengsaraan, bukannya api fisik seperti yang digunakan untuk memurnikan perak atau emas.
Petrus menegaskan hal ini dengan berkata:
"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berduka cita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya dari emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kemuliaan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kelak (I Petrus 1: 6-7).

Api allah yang digunakan untuk memurnikan adalah pencobaan dan kesengsaraan. Panas pencobaan dan kesengsaraan memisahkan kecemaran kita dari karakter Allah dalam hidup kita.

Dalam proses pemurnian ini, Allah tidak membuang kotoran-kotoran itu, jika itu bertentangan dengan kehendak kita. Paulus mengetahui hal itu dan oleh karena itu ia mendesak kita, "Marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah" (2 Korintus 7:1). Dan kepada Timotius dia menulis tentang hal ini:
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seseorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang baik" (2 Timotius 2: 19-21).

Karya kekudusan adalah upaya kerja sama antara Tuhan dan kita. Ia memberikan anugerah, namun kita harus memohon pemurnian-Nya. Lalu, begitu Ia memulai proses tersebut, kita harus bekerja sama melalui kerendahan hati dan ketaatan. Pemurnian adalah suatu proses yang terus-menerus, berkesinambungan, dan seringkali menyakitkan, namun mengetahui hasilnya, seharusnya kita menerima proses tersebut.

Karakteristik lain dari emas dalam bentuknya yang paling murni adalah kebeningannya: "Dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening" (Wahyu 21:21). Ketika kita dimurnikan oleh pencobaan yang hebat, kita menjadi bening! Sebuah botol yang bening tidak membawa kemuliaan bagi dirinya sendiri, melainkan memuliakan isinya. Semakin murni kita, semakin dunia bisa melihat Yesus di dalam kita. Haleluya!

Daud, yang mempunyai hati yang berkenan kepada Allah, berseru, "Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari" (Mazmur 19:13). Biarlah ini juga menjadi seruan kita. Jika kita meminta Allah untuk memurnikan hati kita, Ia akan menunjukkan kotoran-kotoran yang tersembunyi dari mata kita. Allah mengetahui pikiran-pikiran dan maksud-maksud kita yang paling dalam, walaupun kita mungkin tidak mengetahuinya.
Pemurnia memperkuat apa yang sudah baik dan membersihkan atau membuang apa yang melemahkan atau mencemarkan. Karena alasan ini, Yesus menasehatkan gereja pada masa kini untuk membeli daripada-Nya emas yang dimurnikan dalam api agar kita menjadi kaya, bukan dengan apa yang dikejar oleh dunia, melainkan dengan apa yang kekal.


hanya karena kasih-Nya,
iwan






PHRASE OF THE DAY
Sebuah botol yang bening tidak membawa kemuliaan untuk dirinya sendiri, melainkan memuliakan isinya.
Semakin murni kita, semakin jelas dunia bisa melihat Yesus di dalam kita. Haleluya!
John Bevere: "HATI YANG BERKOBAR" hal. 126
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, 2000






WORDS OF GOD
Aku menasehatkan engkau, supaya engkau membeli dari Aku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya,
dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukam;
dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Wahyu 3:18




BUKU
"HATI YANG BERKOBAR"
Karangan John Bevere
Penerbit Immanuel
Cetakan pertama, 2000
Harga (pada tahun 2005) Rp.29.000,-

26 Juli 2007

YESUS MASA KINI

Artikel ini diambil dari buku "KEHIDUPAN YANG BERHASIL" karangan Dr. Paul Yonggi Cho, halaman 114-128, dengan sedikit perubahan.



Pada suatu hari sementara Yesus sedang melayani di seberang sungai Yordan, pulanglah Lazarus dengan menderita demam yang tinggi. Kedua saudaranya, Marta dan Maria, sangat takut dan segera membawanya ke kamar dan berusaha menurunkan demam itu dengan kompres handuk dingin.
Mereka memijatnya dan melakukan apa saja agar dapat memulihkan kesehatan Lazarus, namun penyakitnya bertambah parah. Dokter-dokter datang silih berganti dan mendiagnosa bahwa penyakitnya tidak dapat ditolong lagi, mereka tidak dapat menyembuhkannya. Kedua saudara itu tidak tahu apa yang harus dilakukan, tetapi kemudian mereka teringat akan Tuhan Yesus dan menulis surat kepada-Nya dan mengatakan, "Yesus, Lazarus yang Tuhan kasihi sedang sakit. Datanglah cepat!". Mereka menyewa seorang pelari cepat untuk menyampaikan surat itu kepada Yesus di tepi sungai Yordan.
Kedua saudara itu merasa yakin bahwa Yesus akan segera datang dan mereka menantikan dengan penuh pengharapan akan kedatangan-Nya. Setiap kali mereka mendengar langkah kaki, mereka mengira bahwa Yesus telah datang. Bunyi deritan pintu yang disebabkan oleh angin membuat mereka berlari untuk menyhambut Yesus. Sepanjang malam mereka menantikan Yesus yang akan datang setiap saat, namun Yesus tak kunjung datang dan akhirnya saudara mereka meninggal.
Seolah-olah seluruh dunia telah runtuhketika semua harapan telah hilang. Tiba-tiba saja seluruh dunia menjadi kelam bagi kedua saudara ini, yang sudah tidak berayah-ibu lagi dan sekarang meninggallah juga saudara laki-laki satu-satunya yang dikasihi dan kepadanya mereka bergantung. Mereka putus asa, dan dalam keputusasaannya, mereka lupa makan dan merawat tubuh mereka. Tetangga-tetangga yang melihat kesedihan mereka, bergotong-royong meyiapkan penguburan dan memakamkan Lazarus di dalam sebuah gua.
Empat hari telah berlalu ketika seseorang datang ke rumah Maria dan Marta serta mengatakan, "Yesus Kristus datang. Dia ada di tepi kota." Marta lari mendapatkan-Nya dan karena ingin dihibur oleh-Nya, dia berlutut di hadapan-Nya dan mulai menangis. Marta sangat sedih dan agak sedikit sakit hatinya karena Kristus tidak datang lebih cepat. Dengan penuh kesedihan dan emosi berkatalah Marta, "Yesus, seandainya empat hari yang lalu Tuhan ada di sini, maka saudaraku pasti tidak akan mati."
Marta merasakan ketenangan yang luar biasa di hadirat Yesus, walaupun Tuhan tampak bersedih. Akhirnya dia memandang wajah Yesus dan dia bisa melihat kesedihan dalam pandangan-Nya. Marta tahu dia telah membuat pengakuan yang salah. Yesus ada sekarang, tapi Marta telah mengatakan, "Seandainya Tuhan di sini empat hari yang lalu tentu saudaraku tidak akan mati."
Marta mengaku Yesus dari masa lalu, dan selama dia mengadakan pengakuan seperti ini, Yesus tidak bisa bekerja dalam masa kini. Kristus sendiri di depan Marta, tetapi dia hanya mengenali Kristus dari empat hari yang lalu. Iman kepada Kristus di masa lalu tidak bisa bekerja untuk masa kini. Kristus datang untuk menolong dan mengubah situasi Marta saat itu, tetapi Marta hanya memikirkan apa yang Yesus bisa kerjakan empat hari yang lalu.

Gereja masa kini mendapatkan keadaan yang sama. Orang Kristen sedang membaca Alkitab dari 2000 tahun yang lalu dan mereka senang berbicara tentang Yesus 2000 tahun yang lalu, tetapi mereka tidak mengenali Yesus Kristus yang ada di antara kita saat ini.
Selama kita berbicara mengenai Yesus Kristus dari 2000 tahun yang lalu, Dia tidak bisa bekerja bagi kita sekarang. Kristus saat ini ada bersama dengan kita dan Dia berkata, "Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu." Yesus saat ini ada di antara kita oleh kuasa Roh.
Banyak orang bertanya, "Lalu, mengapa kita tidak menyaksikan mukjizat sekarang?" Itu terjadi, karena kita hanya mengenali Yesus dari masa lalu sebagaimana Marta percaya Yesus dari empat hari yang lalu. Kristus dari sejarah masa lampau tidak mungkin melakukan mukjizat sekarang ini.
Tetapi, puji Tuahan, Yesusku adalah Yesus masa kini. Dia sekarang berada bersama kita, Dia mengasihi kita sekarang dan Dia mau mengampuni dosa-dosa kita sekarang.
Marta sangat terkejut melihat Yesus begitu sedih mendengar kata-katanya. Saya senang akan caranya mengubah pengakuannya hingga menjadi, "Yesus, bahkan sekarang apabila Tuhan berdoa sesuatu kepada Bapa, maka Bapa tentu akan menjawabnya." Yesus senang mendengar pengakuan Marta ini, karena dengan demikian Dia tahu Dia dapat bertindak. Maka Yesus berkata, "Saudaramu akan bangkit." Tetapi Marta masih belum bisa mengerti janji itu. Seperti halnya banyak orang, Marta belum mengenali sepenuhnya Yesus Kristus masa kini. Jika kita mengakui Yesus masa kini, kita dapat mengharapkan mujizat-mujizat sekarang ini.
Marta menjawab, "Ya Tuhan, sandaraku akan bangkit pada hari kebangkitan di akhir jaman." Sekarang Marta mendorong Kristus ke masa yang akan datang. Mula-mula Marta mendorong Yesus ke masa lalau, kemudian dia mendorong-Nya ke masa depan. Kristus tidak mempunyai tempat di masa kini. Karenanya Yesus berkata, "Marta, Akulah kebangkitan dan hidup sekarang ini." Tetapi Marta memberi jawaban yang lain sama sekali, "Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah."
Ketika mendengar jawaban ini, Kristus benar-benar menjadi tawar hati kepada Marta. Marta gagal sama sekali. Yesus tidak bisa memakainya, karenanya Dia menyuruh pulang untuk memanggil saudaranya, Maria. Yesus yakin bahwa Maria akan memberikan pengakuan yang benar, karena Maria adalah seorang muridnya yang setia dan seringkali duduk belajar di depan kaki Yesus. Yesus merasa yakin bahwa Maria akan datang dan mengenaliNya sebagai Yesus masa kini.
Marta berlari pulang dan berkata, "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Dengan tenang sekali Maria pergi ke tempat Yesus. Yesus berdir sambil menantikan, serta mengharapkan Maria mengakui -Nya sebagai Yesus masa kini. Maria datang ke hadapan yesus, berlutut dan berkata, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini empat hari yang lalu, saudaraku pasti tidak mati." Maka hancurlah hati Yesus.

Apakah kita orang Kristen semacam itu juga? Apakah kita mengenali Yesus dari masa lalu? Atau kita mengenali Yesus dari masa yang akan datang? Kalau kita tidak mengenali Yesus dari masa kini, maka kita juga menghancurkan hati-Nya....



hanya karena kasihNya,
iwan






PHRASE OF THE DAY
Orang mengatakan bahwa jaman mukjizat telah berlalu, tapi Yesus mengatakan bahwa jaman mukjizat itu masih ada sekarang ini.
Orang dunia mengatakan bahwa masalah saudara sudah busuk, tetapi Yesus mengatakan bahwa masalah saudara dapat dipecahkan.
Dunia mengatakan, "Jangan percaya hal yang bodoh itu!", tetapi Yesus mengatakan, "Percayalah dan engkau akan melihat kemuliaan Tuhan."
Dr. Paul Yonggi Cho: "KEHIDUPAN YANG BERHASIL" hal. 125
Penerbit Gandum Mas, cetakan ke-6, 1985





WORDS OF GOD
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5

25 Juli 2007

PILIHLAH AKU SETIAP HARI

Artikel ini diambil dari buku "MEMBURU MANUSIA, MELAYANI TUHAN" karangan Tommy Tenney, halaman 100, dengan sedikit perubahan kata-kata kalau ada.




Saya nyaris dapat mendengar-Nya berkata kepada para malaikat yang terheran-heran memperhatikan pemandangan ciptaan, "Aku menghendakinya di sana - tepat di tengah-tengah tamanku."
Ketika para malaikat itu menanyakan mengapa, mungkin Ia menjawab, "Karena Aku ingin makhluk yang diciptakan dalam gambar-Ku melewatinya setiap hari. Dengan demikian mereka harus memilih Aku dan pohon kehidupan-Ku di atas keinginan mereka akan buah terlarang itu."
Saya ingat bacaan, "Pilihlah pada hari ini...."
Barangkali kita harus mengubah perintah ini dalam cahaya pernyataan Yesus mengenai memikul salib setiap hari: "Pilihlah setiap hari."

Iblis mencari kesempatan untuk ikut campur dalam kehidupan kita melalui gerbang dari pilihan-pilihan kita yang salah dan prioritas-prioritas yang salah ditempatkan.
Sebagai contoh, lihatlah dua perintah utama yang dikatakan Yesus dalam Injil:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Pilihan pertama iblis adalah membuat kita berhenti mematuhi salah satu dari hukum ini. Jika tidak berhasil, ia akan cukup senang jika dapat membalikkan prioritas yang diberikan Tuhan dengan memindahkan hukum kedua menjadi hukum pertama.
Iblis berharap dapat merampas Anda dari kuasa saat ini dengan menjaga agar Anda memusatkan perhatian pada diri sendiri atau sesama, ketika seharusnya Anda memusatkan perhatian kepada Tuhan.
Jika ia berhasil, maka ia dapat mencuri atau menggagalkan semua pekerjaan mukjizat yang dicapai oleh kunjungan ilahi dalam hidup Anda.




hanya karena kasih-Nya,
iwan





PHRASE OF THE DAY
Hidup terdiri dari keputusan-keputusan sehari-hari dan pilihan yang terus menerus berlangsung...... Jika anda menyelidiki dua pasal pertama dari Kitab Kejadian, anda akan tahu bahwa pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat ( yang mempunyai buah terlarang ) terdapat di tengah-tengah taman, sehingga Adam dan Hawa harus melaluinya setiap hari. Hal itu memaksa mereka untuk memprioritaskan Tuhan setiap hari.
Tommy Tenney: "MEMBURU TUHAN, MELAYANI MANUSIA" hal. 99
Penerbit Immanuel, cetakan 1, 2003





WORDS OF GOD
Kata-Nya kepada mereka semua, "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut aku"
Lukas 9:23

24 Juli 2007

KEHILANGAN KESAN

Artikel ini saya ambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Dutch Sheets, halaman 208-209, dengan sedikit perubahan.



Saya ingat kunjungan pertama saya ke Old Faithfull di Yellowstone National Park. Rombongan wisatawan Jepang dan Jerman mengelilingi geiser (air mancur alami) tersebut, kamera video mereka terarah seperti senjata pada lubang di tanah terkenal tersebut. Sebuah jam digital besar terpasang di sisi tempat tersebut, yang memperkirakan 24 menit sampai luapan berikutnya.

Istri saya dan saya melewatkan hitungan mundur tersebut di ruang makan Old Faithfull Inn sambil memandang ke bawah ke arah geiser tersebut.
Ketika jam digital tersebut mencapai satu menit, kami, bersama-sama setiap pengunjung makan malam, meninggalkan tempat duduk kami dan berbondong-bondong ke jendela untuk melihat peristiwa yang besar itu.

Saya memperhatikan bahwa seketika, seakan-akan mendapat isyarat, para pegawai restoran menghampiri meja-meja untuk mengisi kembali gelas-gelas dengan air dan membereskan piring-piring kotor. Ketika geiser tersebut memancar, kami para wisatawan ber-oh, ah, dan mengklik kamera kami; beberapa bertepuk tangan secara spontan.

Namun ketika saya menoleh ke belakang, saya melihat bahwa tidak satupun dari pegawai restoran - bahkan mereka yang telah menyelesaikan tugas mereka - memandang ke jendela yang besar itu.
Old Faithfull yang benar-benar terkenal itu telah kehilangan kehebatannya untuk membuat mereka terkesan....


Saya takut hal ini menggambarkan hubungan banyak orang Kristen dengan Dia yang kita sebut Setia dan Benar.
Kita telah mengenal Dia begitu lama sehingga menjadi begitu terbiasa denganNya...

Jangan pernah berhenti menjadi terkesan oleh Yesus!




hanya karena kasih-Nya,
iwan






PHRASE OF THE DAY
Saya telah merasakan bahwa jika saya tidak memilih untuk memprioritaskan penantian akan Tuhan, maka banyak tekanan dan kegiatan lain yang akan membuat keputusan bagi saya.
Saya bisa memilih untuk mengatur kehidupan saya berdasarkan prioritas Allah bagi saya, atau saya bisa diatur oleh kebutuhan, lingkungan, tkanan, dan isue-isue kehidupan yang lain.
Dutch Sheets: "SUNGAI ALLAH" hal.211
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, 2000





WORDS OF GOD
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
Mazmur 43:4

23 Juli 2007

DI ATAS LUTUT ANDA

Tulisan ini diambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Dutch Sheets, halaman 199-200, dengan sedikit perubahan kata-kata, kalau ada.


Seorang pemuda yang masih asing dengan pegunungan Alpen sedang melakukan pendakiannya yang pertama, didampingi oleh dua penunjuk jalan yang tegap.
Ini adalah pendakian yang curam dan berbahaya. Namun ia merasa aman dengan seorang penunjuk jalan di depan dan seorang lagi di belakangnya.
Mereka mendaki selama berjam-jam. Dan sekarang, dalam keadaan sesak nafas, mereka mengulurkan tangan untuk menggapai batu karang yang menonjol keluar dari salju di atas mereka - puncak.

Penunjuk jalan yang di depan ingin membiarkan orang asing tersebut menjadi yang pertama kali memandang surga dan bumi yang luar biasa, dan ia bergeser ke samping untuk membiarkan orang asing ini berjalan lebih dahulu.
Lupa akan angin kencang yang akan bertiup di antara batu-batu di puncak tersebut, pemuda itu melompat berdiri di atas kakinya. Namun secepatnya penunjuk jalan menahannya. "Di atas lutut anda, Tuan!" ia berteriak. "Anda tidak pernah aman di sini kecuali di atas lutut anda."


Dalam dunia ini di mana kita terpukul oleh kekuatan angin dosa, pencobaan, hiruk-pikuk, dan stress, kita tidak pernah aman kecuali ketika berada "di atas lutut kita", melewatkan waktu yang bermutu bersama Bapa surgawi kita.
Hal ini secara khusus benar ketika kita berada di puncak gunung...


hanya karena kasih-Nya,
iwan




PHRASE OF THE DAY
Mencari dan mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran, serta kekuatan kita sering kali terhilang dalam pergumulan.
Dan demikian juga sumber kekuatan dan kehidupan kita.
Dutch Sheets: "SUNGAI ALLAH" halaman 201
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, 2000




WORDS OF GOD
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Amsal 3:5-6

21 Juli 2007

ENGKAU BISA DUDUK DI MANAPUN

Tulisan ini diambil dari buku "RUMAH KESUKAAN TUHAN" karangan Tommy Tenney, halaman 95, dengan sedikit perubahan.



Suatu ketika saya sedang bepergian jauh dari rumah ketika saya menelepon anak perempuan saya yang terkecil, Andrea.
"Apa yang sedang kau lakukan, gadis kecil?"
Ia berkata: "Aku sedang bermain acara minum teh, Ayah."
Saya berkata: "Aturlah satu tempat bagi Ayah sekarang, dan kita akan berpura-pura bahwa ayah di sana dan kita akan minum teh."
"Aku sudah melakukannya," dia menjawab.
"Baiklah, dimana Ayah duduk?" saya bertanya.
"Aku tidak tahu, jadi aku telah mengatur lima tempat duduk untuk Ayah."

Jawaban itu meluluhkan hati saya!

Sudah berapa lamakah semenjak Tubuh Kristus sedemikian rindu akan Dia sehingga kita hanya berkata, "Bapa, Engkau bisa duduk di mana saja yang Kau inginkan. Di sini, di sana, tidak masalah. Datanglah saja."


hanya karena kasihNya,
iwan







PHRASE OF THE DAY
Saya lelah pulang ke rumah dari gereja tanpa perubahan apa pun.
Lebih baik saya pulang dari suatu perjumpaan dengan Tuhan dalam keadaan timpang daripada tidak - karena hanya dengan demikian jalan hidup saya akan berbeda.
Tommy Tenney: "RUMAH KESUKAAN TUHAN" hal. 96
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, tahun 2000.




WORDS OF GOD
Seperti rusa merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Mazmur 42:2

19 Juli 2007

IA TELAH MEMBAYAR LUNAS

Tulisan ini diambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Ductch Sheets, halaman 76 - 78


Allah mengingatkan saya kepada seorang anak lelaki kecil yang tertarik pada tanda: "Dijual Anak-anak Anjing" yang terpasang di atas sebuah pintu toko.

Anak lelaki itu memasuki toko dan bertanya kepada pemiliknya berapa harga anak-anak anjing tersebut.
"Mulai dari 30 dolar hingga 50 dolar," jawab si pemilik.
Anak lelaki itu merogoh sakunya dan menarik keluar beberapa koin. "Saya punya dua dolar tiga puluh tujuh sen," ia berkata. "Bolehkah saya melihatnya?"

Pemilik toko tersenyum dan bersiul. Dari sebuah kandang muncullah Lady, diikuti lima anjing kecil yang manis-manis. Namun seekor anak anjing tertinggal di belakang. Segera perhatian anak lelaki itu tertuju pada anak anjing yang tertinggal dan pincang itu.
"Kenapa anjing ini?" ia bertanya.

Sang pemilik menjelaskan bahwa dokter hewannya telah menemukan anak anjing itu tidak memiliki sendi paha. "ia akan lumpuh selamanya dan berjalan dengan terpincang-pincang," ia menambahkan.

Anak lelaki itu menjadi sangat gembira dan berkata,"Saya akan membeli yang ini."
"Tidak," kata pemilik toko. "Saya tidak dapat menjual anak anjing yang itu kepada anda. Ia cacat. Jika anda benar-benar menginginkannya, saya akan memberikannya dengan cuma-cuma kepada anda."

Anak kecil itu menjadi marah, menatap mata sang pemilik toko, mengacungkan jarinya kepadanya dan berkata, "Saya tidak mau anda memberikannya kepada saya dengan cuma-cuma. Anak anjing ini sama berharganya dengan anak-anak anjing yang lain. Dan saya akan membayarnya lunas. Saya akan memberi anda dua dolar tiga puluh tujuh sen sekarang dan lima puluh sen setiap bulannya hingga saya melunasinya."

"Tapi anak muda," pemilik toko itu bersikeras, "Anda tidak benar-benar menginginkan anak anjing ini. Ia tidak akan bisa berlari dan melompat dan bermain dengan anda sebagaimana anak anjing yang lain."

Anak lelaki kecil itu meraih ke bawah dan menggulung celananya, untuk menunjukkan kaki kirinya yang bengkok dan pincang, yang disangga oleh sebuah penahan logam. Ia memandang pemilik toko itu dan dengan lirih menjawab, "Aku sendiri tidak dapat berlari dengan baik, dan anak anjing kecil ini akan membutuhkan seseorang yang dapat memahaminya."


hanya karena kasih-Nya,
iwan






PHRASE OF THE DAY
Kristus datang bukan untuk orang sehat, melainkan untuk orang sakit; bukan untuk orang benar, namun untuk para pendosa.
Dan Ia telah membayar lunas harganya.
Dutch Sheets: "SUNGAI ALLAH", hal. 77
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, tahun 2000





WORDS OF GOD
Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Markus 2:17

17 Juli 2007

PERTOBATAN

Artikel ini diambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Ductch Sheets, halaman 107-113, dengan sedikit perubahan.



PERTOBATAN BERARTI TIDAK AKAN PERNAH BERKATA "SAYA MENYESAL" LAGI

Apakah sebenarnya "pertobatan" itu? Pertobatan bukanlah berbalik dari dosa dan mengarah kearah yang lain. Bukan juga penyesalan yang dalam atau rasa duka terhadap dosa tersebut.
Hal-hal ini bukannya tidak berhubungan dengan pertobatan - memang berhubungan. Namun membatasi definisi kita tentang pertobatan pada hal-hal ini berarti merampok kuasa pertobatan yang luar biasa, yang akan mengadakan transformasi yang sejati.

Karena kita tidak benar-benar memahami pertobatan, terlalu banyak orang Kristen yang berulang kali berusaha melewati penyebabnya untuk langsung mendapatkan hasilnya. Inilah alasan mengapa kita begitu sering "bertobat" untuk hal yang sama berulang kali.
Ini juga sebabnya mengapa hanya 3 sampai 5 persen dari orang-orang yang bertobat menjadi pengikut Yesus Kristus yang sejati.

Ada 3 kata yang membentuk proses pertobatan, yaitu: "pewahyuan", "pertobatan", dan "berbalik kepada Allah". Dengan mendefinisikan ketiga kata itu dengan benar, kita akan mampu unutk memahami proses pertobatan

PEWAHYUAN
"Pewahyuan" berasal dari kata "apokalupsis" yang berarti "membuka selubung atau membuka penutup" (kalupsis=tutup atau selubung, apo=tanggal/lepas atau buang). Ini menunjuk kepada Allah yang mengangkat selubung yang menyelubungi pikiran manusia untuk menyatakan informasi kepada mereka dengan perspektif ilahi.

PERTOBATAN
"Pertobatan" adalah kata Yunani "metanoia" dan secara harafiah diartikan "mengetahui kemudian" (meta=kemudian, noeo=mengetahui). Pertobatan adalah sebuah pengetahuan, persepsi atau pemahaman baru yang kita ketahui "kemudian", yaitu setelah pemahaman kita sebelumnya. Pertobatan adalah sebuah perubahan pikiran.

BERBALIK KEPADA ALLAH
"Berbalik kepada Allah" adalah "epistrepho". Kata ini berarti "berbalik dan pergi menuju ke arah yang baru", atau "kembali". Ini adalah akibat / hasil dari pewahyuan dan pertobatan.

Kisah Para Rasul 3:19 dalam bahasa Inggrisnya: "Repent (bertobatlah) therefor and return (kembalilah/berbaliklah)."
Perhatikan bahwa pertobatan (metanoia) terlebih dahulu, baru kemudian berbalik kepada Allah (epistrepho).
Dengan kata-kata kita sendiri: "Bertobatlah, supaya kamu dapat berbalik ke jalan Allah."
Atau lebih jelasnya: "Dapatkan pengetahuan atau perspektif Allah mengenai hal ini, cari tahu apa yang sedang dikatakan-Nya, supaya kamu dapat berbalik dan berjalan di jalan-Nya."

Marilah kita rangkum ketiga kata tersebut.
Manusia membutuhkan pembukaan selubung (pewahyuan) untuk memberinya sebuah pemahaman yang baru dengan perspektif Allah (pertobatan) sehingga ia dapat berbalik dan berjalan di jalan Allah (berbalik kepada Allah).


Ketika Adam dan Hawa tidak taat dan memakan buah pohon terlarang, mereka sedang mengagungkan diri mereka sendiri - menjadi "seperti Allah" (Kejadian 3:5) - dan mengagungkan hikmat dan pengetahuan mereka sendiri. Ketika hal ini terjadi, sebuah selubung menyelubungi pikiran mereka terhadap kebenaran Allah (lihat 2Korintus 4:3).
Mengagungkan pengetahuan mereka sendiri membutakan mereka terhadap pengetahuan Allah.
Ketika selubung menyelubungi pikiran mereka, maka mulai saat itu hidup manusia dipimpin oleh pikirannya. Segala sesuatu yang tidak masuk akal akan sukar diterima. Padahal, Allah ingin agar hidup kita bukan dipimpin oleh pikiran, tetapi dipimpin oleh roh. Dan Kristus datang untuk memulihkan kehidupan kita ke pola Allah: hidup oleh roh.

Karena penutupan selubung (kalupsis) dan pembutaan ini, maka manusia memerlukan pembukaan selubung (apokalupsis - pewahyuan) untuk memberi mereka sebuah pengetahuan baru dari Allah (metanoia - pertobatan), sehingga memampukan mereka untuk berbalik dan berjalan di jalan Allah (epistrepho - berbalik atau kembali) lagi.

Allah terus-menerus - dan terkadang secara lebih intensif - berusaha menerangi kita ke dalam cara berpikir-Nya sehingga kita dapat terus berjalan di jalan-Nya. Ketika "berbalik kepada Allah" diperlukan - yaitu perbaikan-perbaikan, perubahan - kita harus melakukannya.
Dari definisi ini kita bisa melihat bahwa pertobatan tidak harus melibatkan dosa. Setiap saat Ia menyesuaikan kita pada cara berpikir-Nya melalui sebuah pewahyuan Roh Kudus, yang seharusnya terjadi secara rutin, ini adalah sebuah pertobatan. Dan kita dapat berbalik dan berjalan di jalan-Nya.

Seluruh gaya hidup kita seharusnya merupakan salah satu pertobatan, sementara kita secara terus-menerus mempelajari jalan-jalan-Nya.



hanya karena kasih-Nya,
iwan







PRHASE OF THE DAY
Ketika Adam dan Hawa tidak taat dan memakan buah pohon terlarang, mereka sedang memuja diri mereka sendiri - menjadi "seperti Allah", dan memuja hikmat dan pengetahuan mereka sendiri.
Ducth Sheets: "SUNGAI ALLAH" hal. 112
Penerbit Immanuel, cetakan pertama th.2000





WORDS OF GOD
Yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah.
2Korintus 4:4

13 Juli 2007

MEMBUKA TINGKAP-TINGKAP SORGA

Berikut ini saya salin artikel dari buku "RUMAH KESUKAAN TUHAN" karangan Tommy Tenney, halaman 48 -50.


Firman Tuhan memberi tahu kita bahwa ada lima hal yang jelas dan pasti, yang akan membuka tingkap-tingkap sorga. Ini bukanlah formula; ini adalah gaya hidup penyembahan dan dedikasi kepada Tuhan dalam segala sesuatu.
Berikut ini adalah berbagai elemen penyembahan.


PERSEPULUHAN
Persepuluhan adalah sebuah kunci kuno untuk membuka sorga, yang bahkan diberikan sebelum pemberian Taurat, kepada Abraham.
Prinsip untuk memberikan "hasil pertama" dari pendapatan atau peningkatan kekayaan kita kepada Tuhan digambarkan dengan jelas dalam kitab Maleakhi:
"Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."


PENDERITAAN
Penderitaan juga akan membuka sorga, sebagaimana yang dinyatakan dalam Kitab Para Rasul ketika Stefanus mati sebagai martir:
Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Tetapi berteriak-teriaklah mereka sambil menutup telinga, mereka menyerbu dia. Mereka menyeret dia keluar kota, lalu melemparinya dengan batu.


KETEKUNAN
Ketekunan adalah alat yang efektif untuk "membuka" pintu-pintu gerbang sorga.
Elia berdoa tujuh kali dan terus mengirim bujangnya untuk melihat ke langit. Sampai pada ketujuh kalinya, bujangnya melihat sebuah awan seukuran tangan manusia muncul dari laut. Awan kecil dari Tuhan itu menjadi sebuah badai yang sangat dahsyat sampai langit menjadi gelap, penuh hujan dan angin.
Yesus memberi tahu para murid-Nya bahwa "pintu" akan dibuka bagi mereka yang tekun meminta, mencari, dan mengetuk pintu Tuhan.


KESATUAN
Kesatuan akan membuka tingkap-tingkap sorga; kesatuan mengundang hadirat Tuhan di mana pun dua atau tiga orang bersehati "meminta apapun juga".
Yesus berkata,"Lagi pula
aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari antara kamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Sisi yang berlawanan dari prinsip ini digambarkan dalam peringatan Petrus kepada suami-suami dan istri-istri untuk tetap bersatu sehingga "doamu jangan terhalang."


PENYEMBAHAN
Penyembahan adalah kunci kelima untuk membuka tingkap langit ketiga.
Daud, pemazmur, menubuatkan, "Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!"
Pernakah anda melihat "kepala" pintu gerbang? Jelas bahwa Daud mengacu pada orang-orang sebagai "pintu-pintu gerbang" dan "pintu-pintu yang berabad-abad" yang melaluinya Raja Kemuliaan dapat datang ke dunia. Ini adalah panggilan untuk menyembah.


Suka atau tidak, satu-satunya jalan kita bisa memulai membuka sorga di atas gereja-gereja dan kota-kota kita adlah dengan menjadi penyembah-penyembah yang suka memberi, tekun, dan bersatu, yang tidak takut mengorbankan semua bagi Kritus.




Hanya karena kasih-Nya,
iwan







PHRASE OF THE DAY
Kapan gereja akan menyadari bahwa Tuhan tidak sedang mencari tabut yang hilang; Ia tahu dimana tabut itu.
Ia sedang mencari "penyembah-penyambah yang hilang" sehingga Ia dapat menggantikan kemuliaan yang hilang di dunia.
Tommy Tenney: "RUMAH KESUKAAN TUHAN" hal. 61
Penerbit Immanuel, 2000







WORDS OF GOD
Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya
Mazmur 96:8

11 Juli 2007

KETEKUNAN

Berikut cerita tentang ketekunan yang saya salin dari buku "Sungai Allah" karangan Dutch Sheet ( salah satu pengarang favorit saya juga) halaman 133, penerbit Immanuel, 2002.


Pada tanggal 20 Oktober 1968 pukul 7.00 malam, beberapa ribu penonton masih memadati Mexico City Olympic Stadium. Saat itu suasananya gelap dan digin. Para pelari maraton terakhir, yang masing-masing telah kehabisan tenaga, dibawa lari ke pos-pos pertolongan pertama.
Lebih dari satu jam sebelumnya, Mamo Wolde dari Ethiopia - yang masih tampak segar seperti ketika ia memulai perlombaan tersebut - melintasi finish, menjadi pemenang dari lomba lari sejauh 26 mil, 385 yard.

Ketika para penonton yang masih tinggal bersiap-siap untuk meninggalkan stadion, mereka yang duduk di dekat gerbang maraton tiba-tiba mendengar suara sirine dan peluit polisi. Semua mata tertuju ke arah gerbang. Sesosok tubuh yang mengenakan nomor 36 dan warna kebangsaan Tanzania memasuki stadion. Namanya adalah John Stephen Akhwari. Ia adalah orang terakhir yang menyelesaikan lari maraton tersebut. Ia terjatuh selama pertandingan dan mengalami luka di lutut dan pergelangan kakinya. Sekarang dengan kakinya yang berdarah dan terbalut perban, ia menyeringai dengan langkah pincang di jalur 400 meter.

Para penonton bangkit dan memberikan tepuk tangan kepadanya.

Setelah melintasi garis finish, Akhwari perlahan-lahan meninggalkan lapangan. Belakangan, seorang reporter mengajukan pertanyaan yang ada dalam benak setiap orang kepada Akhwari: "Mengapa anda terus berlomba setelah anda terluka begitu parah?"
Ia menjawab, "Negara saya mengirim saya sejauh 7.000 mil tidak untuk memulai lomba. Mereka mengirim saya sejauh 7.000 mil untuk menyelesaikannya".


Bagaimana dengan kita? Apakah kita ditebus dengan darah Kristus hanya untuk memulai perlombaan hidup kekristenan kita saja ataukah juga untuk menyelesaikannya?




Hanya karena kasih-Nya,
iwan







PHRASE OF THE DAY
Allah tidak memanggil kita untuk memulai sebuah perlombaan; Ia memanggil kita untuk menyelesaikannya.
Dutch Sheet: "SUNGAI ALLAH" hal. 134
Penerbit Immanuel, 2002





WORDS OF GOD
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita
Ibrani 12:1

09 Juli 2007

BARTIMEUS

Bartimeus, seorang pengemis buta di luar kota Yerikho. Satu-satunya jalan untuk tetap hidup adalah merendahkan diri menjadi pengemis. Ia tidak punya masa depan dan harapan, sampai suatu hari ketika "arak-arakan Yesus" melewatinya.

Kisah Bartimeus ini bisa kita baca di Matius 20:29-34 dan di ayat pararelnya Markus 10:46-52 dan Lukas 18:35-43

Berikut saya salin narasi tentang Bartimeus yang saya baca di bukunya Tommy Tenney (salah satu pengarang favorit saya) yang berjudul "PENANGKAP TUHAN" halaman 61. Buku ini diterbitkan oleh penerbit Immanuel, cetakan kedua, 2002. Dengan tambahan dan penggantian kata-kata supaya enak dibaca.


Bartimeus sedang duduk di atas tempat yang kotor di pinggir jalan dengan mangkuknya dijulurkan seperti biasa, sementara matanya yang buta menatap kosong ke matahari. Mungkin dia tidak memperoleh banyak uang pagi itu, karena jalanan sepi.
Tetapi kemudian telinganya yang tajam mendengar suatu kegembiraan dan sorak-sorai dari ratusan suara yang berbeda di dalam gerbang kota. Lalu terdengarlah langkah-langkah kaki yang samar-samar bergerak melalui pintu gerbang.
Akhirnya, Bartimeus memutuskan untuk mengambil resiko mendapatkan tanggapan penuh amarah yang telah sering diterimanya. Ia harus menemukan seseorang - siapa saja - yang memiliki mata untuk melihat.
"Apa suara ribut-ribut itu? Apa yang terjadi?"
"Oh, itu Yesus."
"Maksudmu, Yesus yang itu? Yesus dari Nazaret, yang sering kita dengar?"
"Ya, Yesus itu."

Mungkin ia sedang mengambil resiko untuk dimaki orang, tapi ia harus mendesak untuk memastikan: "Apakah engkau yakin itu Dia?"

Bartimeus tidak tahu pasti, tapi ia bertekad untuk tidak ingin kehilangan kesempatan. Ia berpikir: "Nah, jika Yesus mendekat, aku harus melakukan sesuatu untuk menarik perhatianNya". Bahkan mungkin Bartimeus sudah berkata kepada orang-orang di sekitarnya:
"Kalian harus memaafkan aku, karena apa yang akan kulakukan mungkin akan mempermalukan kalian."
"Ada apa Batimeus? Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku tidak akan membiarkan-Nya berada sedekat ini dan melewati aku!"
"Yesus anak Daud, kasihanilah aku!"
"Diamlah Bartimeus! Jangan membuat kekacauan!"

Jika Bartimeus mendengarkan teguran teman-tamannya, dia akan kehilangan perjumpaan ilahinya. Satu jeritan saja tidak cukup.
Kebanyakan kita tidak suka situasi dalam rentang waktu antara jeritan pertama kita dan tanggapan akhir Tuhan.
Teman-teman Bartimeus menjawab sebelum Yesus menjawabnya. Mereka berusaha sebisa mungkin untuk melarang Bartimeus sebelum takdir merubahnya.
Jika jawaban pertama yang kita dengar sebagai jawaban rasa lapar kita adalah "Tenanglah", mungkin itu bukan suara Tuhan.

Sesungguhnya, teman-teman Bartimeus tidak bisa melakukan apa yang Yesus bisa lakukan untuknya. Mereka merasa terganggu oleh jeritan Bartimeus karena menganggap jeritan itu sebagai gangguan, tetapi Allah tertarik pada jeritan itu karena Ia memandangnya sebagai penyembahan yang dilontarkan dari hati yang murni.

Teman-temannya memberitahukan untuk tenang dan diam, tetapi sesuatu dalam hatinya memberitahu Bartimeus bahwa hari itu adalah hari perjumpaan ilahinya. Jadi dia menjawab: "Kalian bukan orang buta seperti aku, kalian tidak membutuhkan Dia. Seseorang berkata bahwa Tuhan ada di dekat sini, dan aku tidak akan membiarkan Dia sedekat ini dan hanya melewati aku".

Diperlukan seseorang yang sangat rindu dan yang mempunyai tujuan untuk dapat menghentikan arak-arakan Yesus. Dan Bartimeus punya keduanya, kerinduan dan tujuan. Maka ia tidak akan sama lagi...

Bartimeus adalah orang buangan yang terlupakan di pinggir jalan. Bahkan kebanyakan orang menganggapnya tidak ada.
Tetapi pada hari itu Anak Allah menghentikan perjalanan-Nya hanya untuk menjawab jeritan Bartimeus dan untuk mencelikkan mata jasmaninya dan mata rohaninya.

Yesus masih akan menghentikan perjalanan-Nya untuk menjawab jeritan pengemis-pengemis yang buta dan lapar. Tetapi Ia tidak pernah berhenti untuk orang-orang yang sombong....

Apakah saat ini kita punya cukup kerinduan dan tujuan untuk dapat menghentikan perjalanan Yesus?




Hanya karena kasih-Nya,
iwan





PHRASE OF THE DAY
Jangan pernah meremehkan kuasa sesaat berada dalam hadirat Tuhan. Tiga puluh detik dalam manifestasi hadirat Tuhan mengubah seorang pembunuh bernama Saulus menjadi seorang martir bernama Paulus.
Tommy Tenney : "PENANGKAP TUHAN" hal 64
Penerbit Immanuel, 2002




WORDS OF GOD
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui, berserulah kepada-Nya selama Ia dekat.
Yesaya 55:6

06 Juli 2007

SEPERTI ANAK-ANAK (TAPI BUKAN KEKANAK-KANAKAN)

Hari ini aku pelajari Matius 19:13-15 tentang anak-anak.
Aku jadi teringat pernah baca sebuah buku tentang sifat-sifat anak-anak dan rahasia menjadi besar dan memiliki sorga.

Renungan ini disadur dari buku itu, yakni "KEMENANGAN ATAS KEAKUAN" karangan Rev. Paul G. Caram, hal. 49, dengan penambahan di sana-sini.


Matius 19:14
Tapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga".

Memiliki Kerajaan Sorga! Siapa yang tidak akan mau?
Dan Yesus berkata bahwa orang-orang yang seperti anak-anaklah yang mempunyai Kerajaan Sorga itu.
Mari kita pelajari bagaimana sifat-sifat seorang anak dan kita berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan kita.
Tentunya, seperti judul renungan ini, yang kita pelajari dan yang kita usahakan untuk menerapkan adalah sifat-sifat seorang anak, bukan sifat kekanak-kanakan. Bacalah 1Kor.14:20.


ANAK-ANAK MUDAH PERCAYA
Dengan semakin bertambahnya umur kita, kita semakin kehilangan rasa percaya kepada orang lain. Kita semakin kehilangan kualitas sifat anak kecil ini. Banyak orang yang tidak percaya kepada suaminya, dan dia juga tidak mempercayai Allah untuk mengontrol suaminya.
Seorang anak tidak suka mencurigai, tidak penuh pertimbangan, dan tidak suka meragukan orang lain. Ia mudah menerima apa yang diberitahukan kepadanya.
Seorang anak mempercayakan diri secara mutlak kepada ibunya untuk memberinya makanan yang terbaik. Ia tidak berprasangka atau takut diracuni.
Kita kehilangan kualitas sifat seperti itu karena kita telah menjadi keras oleh kehidupan, keangkuhan, dan dosa.
Kita tidak dapat sungguh-sungguh mengasihi apabila kita tidak mempercayai seseorang.
Allah ingin membangun kembali kualitas kepercayaan seperti anak kecil ini, sehingga kita mampu untuk mempercayai Allah dengan sepenuhnya, sehingga kita bisa mengasihiNya lebih dalam lagi.


ANAK-ANAK MUDAH DIAJAR
Seorang anak mempunyai suatu kerinduan dan kemampuan yang besar untuk belajar. Ia mempunyai pikiran yang terbuka, penuh pertanyaan. Ia mudah dibentuk, penuh minat, suka bertanya, dan senang mencoba-coba setiap waktu.
Roh yang terbuka adalah suatu kemampuan yang besar yang dapat dipakai Allah jika hal itu dipraktekkan dengan cara yang tepat. Hanya sedikit yang dapat dilakukan Allah kepada orang-orang yang pikirannya tertutup dan dikeraskan. Matius 13:58
Rasa lapar dan antusias akan Firman Allah ditaburkan ketika kita meluangkan waktu untuk menantikan Allah di dalam hadirat-Nya. Rasa lapar ini adalah kasih karunia Allah, hanya Dia saja yang dapat menanamkannya di dalam hati kita. Dan bagian kita adlah menantikan Dia dan berdoa "Tariklah aku!".


ANAK-ANAK TIDAK SUKA BERPURA-PURA
Seorang anak menampilkan diri apa adanya, tidak berusaha untuk memakai topeng. Ia juga menyukai seseorang apa adanya.
Ia tidak mengkotak-kotakkan orang menurut tingkat sosialnya, dan ia tidak peduli dengan kedudukan yang dimiliki orang lain. Ia tidak berprasangka, ia menerima orang lain apa adanya, tanpa bermaksud mengambil keuntungan dari orang tersebut.
Di sisi lain, seorang anak tidak memperhatikan keadaan dirinya, karena ia mengutarakan apa yang ada dalam hatinya dan tanpa tipu muslihat.
Semakin kita dewasa, semakin kita suka berpura-pura. Kita berpura-pura diri kita seolah-olah kuat, sukses, mampu mengatasi segala-galanya, dan seolah-olah kita tidak memiliki kekurangan apapun.
Namun hal itu tidak benar. Kita sedang mengenakan topeng dan sedang bersandiwara!.


Matius 18:3
... jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Tidak ada jalan masuk ke sorga selain mempunyai iman seperti anak kecil, yang menerima berita injil sederhana bahwa Yesus mati bagi pengampunan dosa kita! Namun juga tidak ada pertumbuhan dalam kehidupam kekristenan kita kalau kita tidak mempunyai kerendahan hati seperti anak-anak.


So, mari dapatkan kembali sifat-sifat dan kualitas seorang anak kecil!




Hanya karena kasih-Nya,
iwan





PRHASE OF THE DAY
Pada dasarnya kita tidak seperti anak kecil, kita adalah orang yang suka berpura-pura.
Pada dasarnya kita bukan hamba, kita adalah tuan yang memerintah kehidupan kita sendiri.
"KEMENANGAN ATAS KEAKUAN" hal. 51
Rev. Paul G. Caram
Penerbit Voice of Hope, 2004





WORDS OF GOD
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Amsal 3:5-6

05 Juli 2007

PENGAMPUNAN

Matius 18:21-35 mengajar kita tentang mengampuni sesama. Kita diajar untuk mengampuni sesama kita sebanyak 70 x 7 kali.
Karena 7 adalah angka sempurna, maka maksud Tuhan dengan mengampuni sebanyak 70 x 7 adalah mengampuni tanpa batas, atau mengampuni sebanyak kesalahan dibuat.

Kita baca di ayat 23-34 tentang seseorang yang berhutang kepada raja sebanyak 10.000 talenta. Orang ini tidak bisa membayar hutangnya, sehingga raja memerintahkan supaya dia dijual beserta anak istri dan segala miliknya untuk membayar hutangnya. Orang ini lalu sujud dan menyembah raja, meminta raja bersabar dan dia berjanji untuk melunasi hutangnya.
Raja tergerak hatinya oleh belas kasihan, dan membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

Mari sedikit berhitung.
Bila kita andaikan yang dihutang orang tersebut adalah 10.000 talenta perak, maka hutangnya adalah sebesar:
1 talenta = 34 Kg.
10.000 x 34 Kg perak = 340.000 Kg perak.
Bila 1 Kg perak seharga Rp. 1 juta, maka hutangnya adalah: 340.000 x 1 juta = Rp. 340.000.000.000 atau 340 milyar.
Cukup besar bukan?

Itu kalau perak. Sekarang coba hitung kalau yang dihutang adalah 10.000 talenta emas.
Hutangnya: 10.000 x 34 Kg emas = 340.000 Kg emas
Bila 1 Kg emas seharga Rp.150 juta, maka hutangnya adalah:
340.000 x Rp. 150 juta = Rp. 51.000.000.000.000 = Rp. 51 triliun.
Uang sebesar ini bisa membuat sebuah negara menjadi krisis moneter lho!
Sudah terbayang kan berapa besar hutang orang itu?

Kalau kita baca bahwa raja memerintahkan orang itu beserta anak istrinya dan segala hartanya dijual untuk membayar hutangnya, dan permohonan orang itu agar raja bersabar sehingga dia bisa melunasi hutangnya, maka paling tidak orang ini masih punya harta, walaupun mungkin tidak cukup untuk melunasi hutangnya.
Tetapi raja mengampuni dan menghapus hutang orang ini! Raja tidak menyita harta yang masih dimiliki orang tersebut, baru kemudian menghapus sisa hutangnya, tetapi semua hutangnya dihapus begitu saja.

Saya rasa demikian juga yang akan terjadi bila kita mohon ampun atas dosa dan kesalahan kita. Apabila kita bersungguh-sungguh mohon ampun, sehingga Tuhan tergerak hati-Nya dan berbelas-kasihan kepada kita, maka semua dosa dan kesalahan kita hanya dihapus begitu saja.

Kita teruskan, ketika orang yang sudah dihapuskan hutangnya ini keluar dari hadapan raja, dia bertemu dengan temannya yang berhutang kepadanya sebesar 100 dinar. 1 dinar adalah upah orang bekerja 1 hari, mungkin kalau saat ini ya sekitar Rp. 75.000.
Jadi 100 dinar adalah 100 x Rp. 75.000 = Rp. 7.500.000.
Banyak? Nggak lah kalau dibandingkan hutangnya yang telah dihapuskan oleh raja. Malahan bisa dibilang hutang temannya ini nggak ada apa-apanya. Keciiiil sekali.

Tetapi walaupun temannya sudah sujud dan mohon penundaan waktu untuk melunasi hutangnya, orang tersebut menolak dan memenjarakan temannya. Akhirnya, teman-teman dari teman orang ini melapor kepada raja tentang kelakuan orang tersebut, dan raja menangkap orang itu.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari perumpamaan ini adalah bahwa kita tidak akan diampuni kalau kita tidak mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Seperti doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus: ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami.

Dengan kata lain, kita dapat kehilangan pengampunan Allah apabila kita tetap menyimpan dendam dan tidak mau mengampuni sesama kita.

Efesus 4:31-32 Rasul Paulus menegaskan bahwa kedengkian, dendam, dan perseteruan sama sekali bertentangan dengan iman kristiani, dan harus dibuang jauh-jauh.

Mau mengampuni? Memang kadang-kadang berat sih.
Mengapa berat? Karena untuk dapat mengampuni atau melupakan kesalahan orang, kita perlu punya Roh Kesabaran. Dan Roh Kesabaran ini bukan karunia, tapi Buah Roh.
Yang namanya Buah Roh itu tidak dapat hanya diterima saja, tetapi setelah benih Buah Roh diterima, kita harus memelihara, memupuk, menyirami, menjaga dan mengusahakannya sampai berbuah-buah.

Memang perlu waktu dan usaha untuk menumbuhkan Buah Roh. Tapi walaupun berat, kita harus tetap berusaha menumbuhkan Buah Roh, tidak hanya Buah Roh Kesabaran saja, tapi semua Buah Roh (Galatia 5:22-23) tanpa ada yang ketinggalan.

Karena, kalau kita tidak berbuah, maka kita tidak akan ada gunanya selain untuk ditebang dan dibuang ke dalam api (Matius 7:19). Panas kan di dalam api?

Hayo.... masih berani tidak berbuah???


Hanya karena Kasih-Nya,
iwan





PRHASE OF THE DAY
Bila "kesalahan" berjumpa dengan "ketidaksabaran", hasilnya adalah sikap tidak mau mengampuni, akar pahit, dan pertengkaran;
tetapi bila "kesalahan" berjumpa dengan "kesabaran" maka akan ada pengampunan, kemurahan, dan kasih.
Greg Zoschak : "Membangun Karakter Anda" hal.94
Penerbit Immanuel, 2003
(Buku ini saya sarankan untuk yang mau berbuah-buah)




WORDS OF GOD
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Efesus 4:31-32

03 Juli 2007

IMAN

Matius 17:14-21 menulis tentang seorang anak yang sakit ayan yang sangat menderita. Ayah si anak ini sudah membawanya kepada murid-murid Yesus, tetapi murid-murid Yesus tidak dapat menyembuhkannya.
Setelah anak ini dibawa kepada Yesus, dengan keras Yesus menegor anak ini, lalu keluarlah setan dari anak ini, dan anak ini sembuh seketika itu juga.

Menarik untuk direnungkan penilaian Yesus terhadap murid-muridnya:
"Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?...."

Bukankah penilaian yang sama masih berlaku bagi kita saat ini?
Bukankah penilaian Yesus itu juga menilai kita, murid-murid Yesus masa kini, dan juga gereja sebagai tubuh Kristus, ketika kita gagal melayani orang lain dengan kuasa Kerajaan Allah?
Bukankah penilaian itu masih berlaku untuk kita saat ini yang gagal membebaskan orang yang ditindas setan?
Bukankah penilaian itu masih berlaku bagi kita, murid-murid Yesus masa kini, yang menunjukkan kurangnya iman kita?
Bukankah penilaian itu juga menunjukkan kekurang-mengertian kita dan kekurangan kita atas kekuasaan rohani?

"Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat..."
Kekurangan iman = tidak percaya?
Kekurangan iman = sesat?
Itulah penilaian Yesus.

Bukankah dengan ditulisnya ayat-ayat ini juga berarti bahwa Yesus menginginkan kita sebagai murid-murid-Nya melakukan hal yang sama ( mengusir setan-setan)?
Menurut ayat-ayat ini, Yesus sangat kecewa ketika murid-murid-Nya gagal ikut serta dalam pelayanan-Nya melawan kuasa Iblis.


Kemudian murid-murid Yesus bertanya mengapa mereka tidak bisa mengusir setan itu.
Jawab Yesus: "Jawab Yesus: karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."

Biji sesawi adalah biji yang paling kecil. Bahkan saking kecilnya, kalau tidak hati-hati, biji ini bisa terbang karena hembusan napas kita. Yesus berkata bahwa dengan ukuran iman yang "saking kecilnya, kalau tidak hati-hati, bisa terbang karena hembusan napas" ini bisa memindahkan gunung!
Berarti, tidak masalah seberapa kecil iman kita saat ini, bila kita percaya kita bisa memindahkan gunung-gunung! Apapun gunung itu. Apabila kita percaya kita bisa memindahkannya! Itu janji Tuhan ( dan janji Tuhan adalah ya dan amin).

Apa bentuk gunung-gunung kita saat ini? Sakit-penyakit? Jalan buntu? Persoalan yang tidak kunjung selesai? Kesukaran ekonomi? Hubungan keluarga yang berantakan? Masa depan suram? Atau bentuk gunung-gunung yang lain? mari kita ingat janji Tuhan: " ... Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah...."

Gunung apapun yang menghalangi kita saat ini bisa kita pindah, asal kita percaya!
Dan kalau gunung di depan kita sudah pindah, maka jalan kita bisa rata dan tidak terhalang lagi bukan?!
Puji nama Tuhan!

Semua karena kasihNya,
iwan




PHRASE OF THE DAY
Jadi, entah saudara mengenalinya atau tidak, entah saudara merasainya atau tidak, sekarang ini juga saudara memiliki ukuran iman di dalam hati saudara. Saudara memiliki cukup banyak iman sehingga bisa diselamatkan, disembuhkan, dibaptis oleh Roh Kudus, dan melihat mujizat-mujizat terjadi dalam hidup saudara sekarang juga.
Rev. Paul Yonggi Cho : "Kehidupan Yang Berhasil" hal. 65
Penerbit Gandum Mas, 1985





WORDS OF GOD
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1

PENGAKUAN PETRUS

Hari ini aku baca Matius 16:13-20 mengenai pengakuan Petrus ketika dia ditanya oleh Yesus : "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" dan lalu : " Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?".

Seringkali kita mendengar tentang Yesus Kristus dan semua yang dikerjakannya. Seringkali kita mendengar tentang sifat-sifat-Nya. Seringkali kita mendengar orang mengkothbahkan-Nya.

Namun, pertanyaan Yesus hari ini kepada kita masih tetap : " Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?".
Apakah Yesus berarti bagi kita?
Apakah Yesus Juruselamat kita?
Apakah Yesus yang telah menebus kita?
Apakah Yesus penolong kita?
Apakah Yesus Damai Sejahtera kita?
Apakah Yesus sumber berkat kita?
Apakah Yesus Allah yang mengasihi kita dan sumber kasih kita?
Apakah Yesus Allah Perlindungan dan kota benteng kita?
Apakah Yesus jawaban atas semua kerinduan dan permasalahan kita?
Apakah Yesus Allah yang memelihara kita?
Apakah Yesus Allah Panglima perang kita?
Apakah Yesus sumber inspirasi & sumber informasi kita?
Apakah Yesus yang memegang masa depan kita?
Apakah Yesus raja alam semesta dan Raja segala raja?
Apakah Yesus tempat kita bergantung?
Apakah Yesus segala-galanya bagi kita?


Ataukah.....
Yesus hanya peran utama dalam cerita di gereja
Yesus hanya cerita masa lalu
Yesus hanya seperti ban serep, yang hanya dipakai pada waktu ada masalah saja?
Yesus tidak berarti apa-apa bagi kita?


Pertanyaan-Nya masih sama saat ini bagi kita : " Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Pertanyaan-Nya masih tetap sama...
Apa jawaban kita?

Jawab Petrus : " Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup"
Jawaban itu menentukan masa depan Petrus...

Jadi, apa jawaban kita?
Ingat, jawaban kita menentukan masa depan kita!


Hanya karena Kasih-Nya,
iwan



PHRASE OF THE DAY
Sama seperti sebuah mutiara dibentuk lewat gangguan, kadangkala suatu situasi yang sangat menyakitkan diperpanjang oleh Allah untuk menyelesaikan sesuatu yang indah di dalam kehidupan kita.

Rev. Paul G. Caram:
"Mengubah Kutuk Menjadi Berkat", hal.vii
Penerbit Voice of Hope, 2004




WORDS OF THE GOD
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

Matius 11:28