13 November 2007

MENUNDA

Tulisan ini diambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Dutch Sheets, penerbit Immanuel, halaman 117, dengan perubahan seperlunya.



Beberapa tahun yang lalu keluarga kami mengunjungi air terjun Niagara. Pada waktu itu musim semi, dan es sedang mengalir di sepanjang sungai.
Ketika saya melihat sebongkah es sedang mengalir mengikuti arus sungai mendekati air terjun, saya bisa melihat ada ikan mati di dalam bongkahan es itu.
Burung-burung camar yang hidup di darat sering mengikuti arus sungai untuk mencari ikan. Dan ketika mereka tiba di tepi air terjun, sayap mereka mengembang, dan mereka terbang menjauh dari air terjun.

Saya melihat seekor burung camar yang berusaha untuk menangkap ikan yang ada di dalam bongkahan es itu. Ia mencengkeram bongkahan es yang di dalamnya ada ikan matinya, dan berusaha untuk mengambil ikannya. Tapi, ia tampaknya menunda untuk segera pergi, dan dalam hati saya bertanya-tanya, kapan ia akan pergi meninggalkan tepi air terjun itu, supaya ia tidak jatuh ke dalam air terjun.
Burung itu terpikat oleh ikan di dalam bongkahan es itu, dan ketika ia tiba di tepi air terjun, dikepakkannya sayapnya dengan kuat. Burung itu mengepak dan mengepakkan sayapnya, bahkan ia mengangkat bongkahan esnya keluar dari air sungai. Saya pikir ia akan segera terbang.
Namum ia telah menunda terlalu lama, sehingga cakar-cakarnya membeku di dalam es tersebut. Esnya terlalu berat baginya, dan burung camar itu jatuh ke dalam jurang yang dalam.
Oh, bahayanya menunda.......



hanya karena kasih setia-Nya,
iwan

Tidak ada komentar: