03 Juli 2007

IMAN

Matius 17:14-21 menulis tentang seorang anak yang sakit ayan yang sangat menderita. Ayah si anak ini sudah membawanya kepada murid-murid Yesus, tetapi murid-murid Yesus tidak dapat menyembuhkannya.
Setelah anak ini dibawa kepada Yesus, dengan keras Yesus menegor anak ini, lalu keluarlah setan dari anak ini, dan anak ini sembuh seketika itu juga.

Menarik untuk direnungkan penilaian Yesus terhadap murid-muridnya:
"Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu?...."

Bukankah penilaian yang sama masih berlaku bagi kita saat ini?
Bukankah penilaian Yesus itu juga menilai kita, murid-murid Yesus masa kini, dan juga gereja sebagai tubuh Kristus, ketika kita gagal melayani orang lain dengan kuasa Kerajaan Allah?
Bukankah penilaian itu masih berlaku untuk kita saat ini yang gagal membebaskan orang yang ditindas setan?
Bukankah penilaian itu masih berlaku bagi kita, murid-murid Yesus masa kini, yang menunjukkan kurangnya iman kita?
Bukankah penilaian itu juga menunjukkan kekurang-mengertian kita dan kekurangan kita atas kekuasaan rohani?

"Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat..."
Kekurangan iman = tidak percaya?
Kekurangan iman = sesat?
Itulah penilaian Yesus.

Bukankah dengan ditulisnya ayat-ayat ini juga berarti bahwa Yesus menginginkan kita sebagai murid-murid-Nya melakukan hal yang sama ( mengusir setan-setan)?
Menurut ayat-ayat ini, Yesus sangat kecewa ketika murid-murid-Nya gagal ikut serta dalam pelayanan-Nya melawan kuasa Iblis.


Kemudian murid-murid Yesus bertanya mengapa mereka tidak bisa mengusir setan itu.
Jawab Yesus: "Jawab Yesus: karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu."

Biji sesawi adalah biji yang paling kecil. Bahkan saking kecilnya, kalau tidak hati-hati, biji ini bisa terbang karena hembusan napas kita. Yesus berkata bahwa dengan ukuran iman yang "saking kecilnya, kalau tidak hati-hati, bisa terbang karena hembusan napas" ini bisa memindahkan gunung!
Berarti, tidak masalah seberapa kecil iman kita saat ini, bila kita percaya kita bisa memindahkan gunung-gunung! Apapun gunung itu. Apabila kita percaya kita bisa memindahkannya! Itu janji Tuhan ( dan janji Tuhan adalah ya dan amin).

Apa bentuk gunung-gunung kita saat ini? Sakit-penyakit? Jalan buntu? Persoalan yang tidak kunjung selesai? Kesukaran ekonomi? Hubungan keluarga yang berantakan? Masa depan suram? Atau bentuk gunung-gunung yang lain? mari kita ingat janji Tuhan: " ... Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan pindah...."

Gunung apapun yang menghalangi kita saat ini bisa kita pindah, asal kita percaya!
Dan kalau gunung di depan kita sudah pindah, maka jalan kita bisa rata dan tidak terhalang lagi bukan?!
Puji nama Tuhan!

Semua karena kasihNya,
iwan




PHRASE OF THE DAY
Jadi, entah saudara mengenalinya atau tidak, entah saudara merasainya atau tidak, sekarang ini juga saudara memiliki ukuran iman di dalam hati saudara. Saudara memiliki cukup banyak iman sehingga bisa diselamatkan, disembuhkan, dibaptis oleh Roh Kudus, dan melihat mujizat-mujizat terjadi dalam hidup saudara sekarang juga.
Rev. Paul Yonggi Cho : "Kehidupan Yang Berhasil" hal. 65
Penerbit Gandum Mas, 1985





WORDS OF GOD
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ibrani 11:1

Tidak ada komentar: