06 Juli 2007

SEPERTI ANAK-ANAK (TAPI BUKAN KEKANAK-KANAKAN)

Hari ini aku pelajari Matius 19:13-15 tentang anak-anak.
Aku jadi teringat pernah baca sebuah buku tentang sifat-sifat anak-anak dan rahasia menjadi besar dan memiliki sorga.

Renungan ini disadur dari buku itu, yakni "KEMENANGAN ATAS KEAKUAN" karangan Rev. Paul G. Caram, hal. 49, dengan penambahan di sana-sini.


Matius 19:14
Tapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga".

Memiliki Kerajaan Sorga! Siapa yang tidak akan mau?
Dan Yesus berkata bahwa orang-orang yang seperti anak-anaklah yang mempunyai Kerajaan Sorga itu.
Mari kita pelajari bagaimana sifat-sifat seorang anak dan kita berusaha untuk menerapkannya dalam kehidupan kita.
Tentunya, seperti judul renungan ini, yang kita pelajari dan yang kita usahakan untuk menerapkan adalah sifat-sifat seorang anak, bukan sifat kekanak-kanakan. Bacalah 1Kor.14:20.


ANAK-ANAK MUDAH PERCAYA
Dengan semakin bertambahnya umur kita, kita semakin kehilangan rasa percaya kepada orang lain. Kita semakin kehilangan kualitas sifat anak kecil ini. Banyak orang yang tidak percaya kepada suaminya, dan dia juga tidak mempercayai Allah untuk mengontrol suaminya.
Seorang anak tidak suka mencurigai, tidak penuh pertimbangan, dan tidak suka meragukan orang lain. Ia mudah menerima apa yang diberitahukan kepadanya.
Seorang anak mempercayakan diri secara mutlak kepada ibunya untuk memberinya makanan yang terbaik. Ia tidak berprasangka atau takut diracuni.
Kita kehilangan kualitas sifat seperti itu karena kita telah menjadi keras oleh kehidupan, keangkuhan, dan dosa.
Kita tidak dapat sungguh-sungguh mengasihi apabila kita tidak mempercayai seseorang.
Allah ingin membangun kembali kualitas kepercayaan seperti anak kecil ini, sehingga kita mampu untuk mempercayai Allah dengan sepenuhnya, sehingga kita bisa mengasihiNya lebih dalam lagi.


ANAK-ANAK MUDAH DIAJAR
Seorang anak mempunyai suatu kerinduan dan kemampuan yang besar untuk belajar. Ia mempunyai pikiran yang terbuka, penuh pertanyaan. Ia mudah dibentuk, penuh minat, suka bertanya, dan senang mencoba-coba setiap waktu.
Roh yang terbuka adalah suatu kemampuan yang besar yang dapat dipakai Allah jika hal itu dipraktekkan dengan cara yang tepat. Hanya sedikit yang dapat dilakukan Allah kepada orang-orang yang pikirannya tertutup dan dikeraskan. Matius 13:58
Rasa lapar dan antusias akan Firman Allah ditaburkan ketika kita meluangkan waktu untuk menantikan Allah di dalam hadirat-Nya. Rasa lapar ini adalah kasih karunia Allah, hanya Dia saja yang dapat menanamkannya di dalam hati kita. Dan bagian kita adlah menantikan Dia dan berdoa "Tariklah aku!".


ANAK-ANAK TIDAK SUKA BERPURA-PURA
Seorang anak menampilkan diri apa adanya, tidak berusaha untuk memakai topeng. Ia juga menyukai seseorang apa adanya.
Ia tidak mengkotak-kotakkan orang menurut tingkat sosialnya, dan ia tidak peduli dengan kedudukan yang dimiliki orang lain. Ia tidak berprasangka, ia menerima orang lain apa adanya, tanpa bermaksud mengambil keuntungan dari orang tersebut.
Di sisi lain, seorang anak tidak memperhatikan keadaan dirinya, karena ia mengutarakan apa yang ada dalam hatinya dan tanpa tipu muslihat.
Semakin kita dewasa, semakin kita suka berpura-pura. Kita berpura-pura diri kita seolah-olah kuat, sukses, mampu mengatasi segala-galanya, dan seolah-olah kita tidak memiliki kekurangan apapun.
Namun hal itu tidak benar. Kita sedang mengenakan topeng dan sedang bersandiwara!.


Matius 18:3
... jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Tidak ada jalan masuk ke sorga selain mempunyai iman seperti anak kecil, yang menerima berita injil sederhana bahwa Yesus mati bagi pengampunan dosa kita! Namun juga tidak ada pertumbuhan dalam kehidupam kekristenan kita kalau kita tidak mempunyai kerendahan hati seperti anak-anak.


So, mari dapatkan kembali sifat-sifat dan kualitas seorang anak kecil!




Hanya karena kasih-Nya,
iwan





PRHASE OF THE DAY
Pada dasarnya kita tidak seperti anak kecil, kita adalah orang yang suka berpura-pura.
Pada dasarnya kita bukan hamba, kita adalah tuan yang memerintah kehidupan kita sendiri.
"KEMENANGAN ATAS KEAKUAN" hal. 51
Rev. Paul G. Caram
Penerbit Voice of Hope, 2004





WORDS OF GOD
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Amsal 3:5-6

Tidak ada komentar: