22 Agustus 2007

KESEMPURNAAN

Tulisan ini disadur dari buku "RUMAH KESUKAAN TUHAN" karangan Tommy Tenney, halaman 129.




Ketika gereja mengalihkan semua perhatian dan tenaganya pada penyempurnaan tehnik serta keprofesionalan musik yang dilatih dengan baik, khotbah-khotbah yang ditata dengan keahlian, dan ibadah-ibadah yang terikat ketat pada naskah, tanpa kita ketahui kita mungkin telah memulai persaingan di gelanggang yang salah. Kita seharusnya tetap di gelanggang di mana tak seorangpun bisa bersaing dengan kita, yaitu di gelanggang seni dan kemampuan untuk menghadirkan manifestasi hadirat Tuhan yang nyata.
Penyempurnaan tehnis mungkin akan menghasilkan pujian manusia, tetapi hanya urapan serta kemuliaan Tuhan yang dapat melumerkan hati yang keras.

Pada titik tertentu kita harus menurunkan volume suara manusia dan menaikkan volume suara Tuhan. Perjumpaan di jalan menuju Damsyik telah mengubah seorang pembunuh bernama Saulus menjadi seorang martir bernama Paulus dalam waktu kurang dari 30 detik.
Musik yang disempurnakan tidak akan dapat melakukan hal itu, tetapi pujian yang disempurnakan akan menarik Dia, dan hadirat-Nya juga!



hanya karena kasih-Nya,
iwan






PEOPLE SAID
Tuhan tidak tertarik dengan kualitas penyembahan kita atau kemampuan musik kita. Ia tertarik karena hubungan-Nya dengan para penyembah. Kita adalah anak-anak-Nya!
Tommy Tenney: "RUMAH KESUKAAN TUHAN" halaman 132
Penerbit Immanuel, cetakan pertama, 2000




GOD SAYING
Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar, belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah sediakan puji-pujian?"
Matius 21:16b

Tidak ada komentar: