24 Oktober 2007

KEKUATAN SUDUT PANDANG

Tulisan ini diambil dari buku GOD'S EYE VIEW karangan Tommy Tenney, halaman 101 - 105, dengan sedikit perubahan.




Putri bungsu saya berumur sekitar 4 tahunan ketika ia pertama kali menemukan prinsip sudut pandang. Ketika itu ia sedang duduk si kursi dekat jendela dalam sebuah pesawat terbang. Penemuannya itu juga menghasilkan pernyataan yang sama pentingnya dalam diri saya.

Saya tidak akan pernah melupakan wajah kecilnya saat pesawat mulai meluncur di landasan. Ia mengintip keluar jendela di sebelahnya saat pesawat lepas landas, dan sesuatu terjadi saat pesawat telah meninggalkan landasan.

Pandangannya beralih dari jendela pesawat ke dalam ruang penumpang yang saat itu penuh sesak, dan kemudian balik memandang keluar jendela lagi. Tingkah lakunya menunjukkan keheranan yang sangat besar.

Ia memandang saya dengan keheranan dan berkata :
"Lihat, ayah, lihat!"
"Ada apa, sayang?"
Ia memandang saya dengan mata terbelalak dan menunjuk dengan bersemangat ke arah jendela pesawat sambil berkata:
"Orang-orang kecil, mobil-mobil kecil, rumah-rumah kecil!"

Dari sudut pandang kedewasaan dan kebijaksanaan saya yang lebih dewasa, saya menjelaskan kepadanya:
"Oh, bukan sayang, itu bukan orang-orang kecil. Ukuran mereka normal. Itu juga bukan mobil-mobil kecil, besarnya juga normal. Kita sedang berada di tempat yang begitu tinggi, sehingga apa saja yang ada di bawah kita kelihatan kecil."
"Tidak, ayah," katanya, "Aku melihatnya. Orang-orang kecil, mobil-mobil kecil, rumah-rumah yang sangat kecil."

Saya berusaha menjelaskan konsep sudut pandang kepadanya, tetapi ia menolak untuk menerimanya. Ia masih terlalu muda untuk mengerti kekuatan sudut pandang, dan ia terus bersikeras bahwa benda-benda yang dilihatnya di luar jendela memang berukuran kecil. Saya kira dari pandangan jendela pesawat memang demikian. Ketika kita terbang tinggi, apapun yang ada di bawah kita kelihatan lebih kecil, dan apapun yang kita dekati kelihatan lebih besar.

Hal tersebut juga berlaku dalam kehidupan rohani. Penyembahan adalah persamaan rohani dari kuasa pembesaran. Penyembahan seperti angin yang menerbangkan sayap-sayap kita dan mengangkat kita mengatasi alam duniawi. Pada saat itu kita menyembahTuhan, kita berada "di dalam Dia", kita duduk bersama-Nya di tempat yang tinggi, dan melihat ke bawah pada masalah-masalah yang sekarang kelihatan kecil.

Jika kita menyembah Tuhan, sudut pandang kita berubah. Mungkin kita pernah masuk dalam ibadah penyembahan dengan dibebani oleh banyak masalah dan kekhawatiran. Apa yang terjadi ketika dalam ibadah itu kita benar-benar merasakan bahwa kita berjumpa dengan Allah? Saat kita berjalan keluar setelah ibadah, masalah-masalah yang sama masih ada, tetapi semuanya tidak terlalu membebani lagi. Mengapa? Karena penyembahan mengangkat kita dan mengubah sudut pandang kita.

Penyembahan mengangkat kita lebih tinggi dari pada masalah-masalah yang ada, sehingga kita bisa melihat ke bawah pada masalah-masalah itu dan berkata kepada Tuhan:
"Lihat, Bapa, lihat! Masalah-masalah kecil, setan-setan kecil, situasi-situasi kecil.... "


hanya karena kasih-Nya,
iwan




PEOPLE SAID
Mungkin masalah-masalah kita kelihatan begitu besar karena ketinggian kita yang terlalu rendah.
Tommy Tenney, GOD'S EYE VIEW, penerbit Immanuel, hal. 105



GOD SAYING
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Yesaya 40:31

Tidak ada komentar: