26 Oktober 2007

UJIAN

Tulisan ini diambil dari buku "SUNGAI ALLAH" karangan Dutch Sheets, halaman 73, dengan sedikit perubahan.




Banyak orang merasakan bahwa berdiri di sungai Allah adalah sesuatu yang terlalu sulit, bahkan di mana airnya hanya setinggi pergelangan kaki mereka. Kaki mereka terpukul oleh berkat-berkat dan karunia-karunia yang dilepaskan pada kedalaman ini.

Tanpa cukup karakter dan hikmat untuk membuat mereka bertahan, mereka akan jatuh pada ekstrim-ekstrim tertentu, kesombongan, kebanggaan, atau dosa-dosa yang lain. Seperti nabi Bileam ( baca Bilangan 22:5 dst. ), yang membiarkan dirinya dicobai oleh uang, kita juga memiliki resiko yang sama. Beberapa mukjizat terjadi, atau mungkin ada banyak orang diselamatkan, dan sering kali kita memikirkan suatu cara untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang menguntungkan.

Pada setiap tingkat, Allah menguji kita untuk melihat apakah kita dapat mempertanggung-jawabkan apa yang telah diberikan-Nya kepada kita sebelum Ia mempercayakan tingkat yang lain kepada kita.

Pikirkan sejenak tentang spon yang jenuh dengan air.
Jika kita menekannya dengan jari kita, walaupun hanya dengan sedikit tenaga, maka air akan keluar ke atas meja. Dengan segera kita akan tahu apa yang memenuhi rongga-rongga spon itu.
Hal yang sama juga berlaku bagi kita. Kita dapat segera menunjukkan apa yang memenuhi diri kita melalui apa yang keluar dari dalam diri kita jika kita berada di bawah tekanan.

Dan seringkali tekanan itu berupa sebuah kesuksesan kecil....



hanya karena kasih setia-Nya,
iwan




PEOPLE SAID
Kita dapat segera menunjukkan apa yang memenuhi diri kita melalui apa yang keluar dari dalam diri kita jika kita berada di bawah tekanan.
Dutch Sheets, "SUNGAI ALLAH", hal. 73




GOD SAYING
Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah ( atas orang-orang durhaka ).
Kolose 3:5-6

Tidak ada komentar: