29 Oktober 2007

HUKUM DOSA

Tulisan ini terinspirasi dari kothbah Pdt. Thomas Tanudarma - Singaraja, Bali.




"Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut"
Roma 8:2


Karena kita tidak memahami apa itu hukum dosa, seringkali kita melanggar hukum itu dan kita sampai pada keadaan yang benar-benar menyedihkan, yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Hukum dosa (dan hukum maut) adalah kuasa dosa yang mengikat sehingga memperbudak manusia.
Sifat dari hukum dosa ini seperti bola salju yang menggelinding dari puncak gunung. Bola salju itu makin lama makin besar karena ketika ia menggelinding, ia juga menarik salju yang lain sehingga menempel dan memperbesar bentuknya.
Demikian juga hukum dosa, apabila ada dosa yang tidak cepat diselesaikan, maka ia akan memperbudak kita untuk melakukan dosa-dosa yang lain.

Salah satu contoh dalam Alkitab adalah mengenai raja Daud, dalam 2 Samuel pasal 11.
Ketika Daud melihat Batsyeba sedang mandi (ini juga dosa lho!), dan dia tidak cepat sadar, maka dalam pikirannya mulai berkecamuk pikiran-pikiran dosa yang lain. Ia mulai mencari-tahu tentang Batsyeba, lalu memperintahkan orang untuk mengambil perempuan itu (dosa makin besar), lalu tidur dengannya (makin besar lagi), lalu merencanakan pembunuhan kepada Uria, suami Batsyeba (lagi-lagi makin besar).
Dosa-dosa itu mengantarkan Daud pada keadaan yang menyedihkan. Bahkan bukan hanya bagi dia saja, melainkan bagi anak cucunya!

Itu contoh dari Kitab Suci. Mau contoh dari kehidupan sehari-hari?
Ingat ketika kita mulai berbohong mengenai suatu hal? Bukankah seringkali kita harus membuat kebohongan lain untuk menutupi kebohongan pertama? Bahkan mungkin untuk selanjutnya kita harus membuat kebohongan-kebohongan lain hanya untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya. Dan seringkali kebohongan yang terakhir lebih berat kadarnya dari kebohongan yang sebelumnya....

Contoh yang lain lagi.
Karena hubungan yang kebablasan seseorang bisa menjadi pembunuh calon manusia. Bahkan mungkin bukan hanya satu orang saja yang jadi pembunuh, tapi mungkin dua orang, atau mungkin satu keluarga besar bisa jadi pembunuh, karena seluruh keluarga besar itu ikut urun rembuk dalam perencanaan pembunuhan itu. Anda pasti tahu maksud saya.....

Setelah kita mengerti sifat dari hukum dosa ini yang seperti bola salju, mari kita tidak lagi meremehkan pelanggaran-pelanggaran yang menurut kita "kan hanya dosa kecil, jadi tidak apa-apa untuk dilakukan".
Ingat, dosa yang menurut kita "kecil" itu mampu memanggil teman-temannya untuk bergabung, sehingga tanpa sadar kita telah diperbudak olehnya, dan kita sampai pada keadaan yang benar-benar menyedihkan.

Sudah terlanjur termakan kuasa dosa, walaupun "sekecil" apapun? Bertobatlah!!!
(Saya ingat pernah menulis artikel mengenai PERTOBATAN di blog ini, coba cari, siapa tahu bisa jadi berkat).



hanya karena kasih setia-Nya,
iwan




PEOPLE SAID
Kita suka sekali berayun-ayun di beranda Iblis. Suatu kali ketika jangkauan tangan Iblis (yang sedang dirantai) memanjang, tanpa ampun kita akan ditangkapnya.
Tommy Tenney, (tapi saya lupa judul bukunya, maaf ya)




GOD (STILL) SAYING
Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Yesus Kristus, Tuhan kita
Roma 6:23

Tidak ada komentar: